Rabu, 20 Oktober 2010

Jujur Saja!

Jujur saja kenapa, sih?

Mengapa tak kau ceritakan padaku
tentang kisah-kisahmu itu?

Mengapa tak kau bilang saja
tentang tinta perih itu?

Harusnya, kan aku bilang sejak awal!

Kita telah berjanji, bukan?



Kenapa kau tak jujur saja, sih?

Kenapa kau tak bilang padaku?

Kau tahu aku bisa membantumu!
Kau itu sombong sekali!

Kita teman, kan?
Iya, kan!?

Kenapa kau tak jujur padaku?
Aku bisa membantumu!
Aku bisa menghiburmu!

Bukankah teman itu,
Tak pernah saling benci?
selalu jujur,
Dan selalu ada saat kita butuhkan!

Itu KITA

Kenapa sih kau masih berkilah?

Kenapa kau tak mau jujur padaku?
Kau menyembunyikannya dariku!!
KENAPA?

dan sekarang kau mau pergi?
tinggalkan aku di sini?
Kau serius?

Kau tinggalkan aku yang masih bingung dengan tingkah lakumu itu!
Kau bodoh
Kau EGOIS!

kenapa tak ajak aku...
Aku sakit hati sekali, kau tahu??!

Aku benci padamu
Kau pengkhianat!

kau tahu, kan?

Kita tak bisa bertemu lagi!!
Dan sekarang aku hanya bisa
memandangi wajahmu dari sini

Iya, dari sini!
Kau egois bukan??

Disaat kau bersenang-senang dengan Tuhan,
Aku masih di sini, kawan

Iya!

Mengingat kebodohanmu padaku
Kau bohong selama ini

Aku sayangkan itu, kawan...
Kenapa kau pergi secepat itu?

Tanpa memberiku kabar

Sama sekali???




Niken

Selasa, 19 Oktober 2010

Hey, Lihat Sini!

Aku tidur,
Kau bangunkan

Aku Bangun,
Kau pergi sekolah

Aku di rumah,
Kau nonton TV di kamarmu

Aku antar makanan,
Kau sudah tidur di balik selimut

Kutunggu larut malam,
Kau tak kunjung pulang

Kau lepas lelahmu,
Aku terlelap

Lagi!

Hey, aku ingin melihatmu!



Niken

Tak Ada Kecelakaan

Takdir adalah jantung ditengah jiwa
Tapi takdir tak berdenyut menghentak nyawa
Kita yang terus menuntut nyata
Tapi takdir tak akan membawa serta

Mata hati coba membuka
Raga ini mencoba lebih peka
Dan aku berjanji, suatu saat nanti
Kau akan temui takdirmu sendiri, tanpa perlu menunggu mati

Disini tak pernah ada kecelakaan
Hanya jiwamu yang tak tenang berkeliaran
Ketika gulungan bebas terbentang sepanjang benua
Kau akan temukan dirimu yang tak pernah menua

Kemarin adalah kepedihan berseri
Esok hari adalah sebuah misteri

Tapi sekarang adalah anugerah
Tugasmu hanyalah membuka hadiah
Sangat perlahan, Tanpa perlu ditunggu resah


Niken

Nyawanya berbaring di Lautan

Cinta adalah bahasa perdamaian
Bukan cermin wajah yang melayang tanpa pakaian
Wangi dedaunan yang bertebaran harum dalam buaian
Mengantarkan perahu kertas penuh harapan
Kirimkan dandelion dengan satu tiupan
Petikkan suara gitar emas berpasangan
Nikmati embun sore dalam pangkuan

Serat-serat basah teratai melulurkan segala hangat
Hujamkan pisau hujan yang menyayat sesaat
Di balik sungai luas yang maha pekat
Kuberbaring di atas sutra beralur lambat
Tanpa sedikitpun bertambah cepat

Gumpalan udara yang bertambah sesak
Rekatkan haru yang mustahil kuelak
Nantinya bulan akan bernyanyi juga,
Nantinya penduduk langit akan bersegera juga

Coba kirimkan aku bel kematian
Niscaya akan kuterima dengan penuh pengharapan
Gumpalan udara yang semakin menambah siksaan,
Yang akhirnya aku berbaring tenang di tengah birunya lautan


Nikan

Piramida Batu Hitam

Di balik liur kilatan matahari
Tergores kaki-kaki menembus pasir
Makna lembut lumpuhkan angin semilir
Tebarkan pesona basah pagi hari

Di balik piramida batu hitam
Tertebak ribuan warna bersemayam
Pompakan darah ke atas naik pitam
Lepaskan seonggok benang sulam
Ditembus jarum panjang meniti jalan yang suram
Teriak dengan suara terpendam
Bersembunyi di balik piramida batu yang hitam

Aku berjalan mencari negri kebenaran
Tersibak oase hati yang duduk berdampingan
Yang satu hitam, yang satu kuningan
Tak terelakkan dunia kini sampai pada kata perpisahan

Di luar sana orang mencari serpihan daun kering
Tak sedih, kemarau membawa hujan
Namun matahari gesekkan pasir yang tersaring
Menampik pias yang membawa kebahagiaan

Piramida Batu hitam masih sanggup bertahan
Karena tercipta dari jutaan punggung hewan
Menaungi nyiur di tengah padang pasir kemilauan
Hingga telur benar-benar pecah, menetaskan segala permasalahan


Niken

Senja Cincin Matahari

Kulirik bukit setengah hati
Pekikkan binar di malam sunyi menanti
Tak lagi hijau yang membawa mati
Serumpun ikrar masih terus meniti
Dirundung duka pisau belati
Senyapkan nyawa berjalan berhenti

Senja cincin matahari
Melingkari jari manis tangan kiri
Meniup angin alampun menari
Pejamkan mata wahai beranjak ibu tiri
Cincin menerawang matapun menjadi iri

Senja di bawah sungai sandi
Miriskan hati cinta beranjak pergi
Inilah senja pagi cincin matahari
Gelombang hidup yang tidak terbawa mati


Niken

Hidup Beralur Kayu

Coba bicara bagaimana Tuhan mengangkat hidup dari sebuah alur kayu
Mainkan raga bonekapun menjadi nyata
Berdiri senja, pagipun jadi semata
Kirimkan bait berisi jutaan kata
Terukir dengan bahasa yang tertata

Bernapas di atas batu nisan
Dapat menangis hidup jadi tak perlu makan
Ikatan hari yang tidak berkesan
Adalah isi dari sebuah pesan

Jentikkan jari yang bermain berirama
Jadikan hutan padang bernama
Buatkan sarang, burung bermakna
Segarkan nyawa di tengah perihnya sandiwara

Pantulan Cermin Hati

Kaki-kaki hujan berjalan menapak tanah dewa
Kapas surga baringkan sebuah nyawa
Merasuki dinding cermin surga
Merangkak pelan menelan raga

Terlantarkan siksaan darah menjerit
Tubuhku kini menjadi sebening air langit
Segarnya satu jurus alam pembangkit
Ingatkan kisah-kisah yang terkait

Di depan ada sebuah desa
Berlatarkan kayu jati ribuan rasa
Bersinar ceritakan tiga masa
Buat hati meronta tersiksa

Di sana dulu tinggal sebuah keluarga
Mahkota bunga yang menutup seluruh raga
Panas datang hati bersemi
Hujan datang sakura gugur perlahan

Bagaikan berpondasi yang kuat,
Bagaikan terteduh atap yang hangat

Hujan cemarkan air berkilat
Gaun indah gelang berkarat

Sutra kini menjadi palsu
Tertutup topeng yang pandai bersandiwara
Sungai tak lagi seputih susu
Melayangkan debu ringan jauh tak terkira


Niken

Karena Tuhan Sedang Terluka

Bahasa Tuhan memang sederhana
Katakan laut dan lepas kebebasan
Dan matahari yang tak pernah bersedih
Dan bulan yang rindu memias
Dimana angin tenggara?
air bening bisa menjelaskan
Kumpulan syair tak bisa menyimpulkan

Kapas selembut kasih Tuhan
Melebihi alam semesta
Cinta alunan seruling surga
Yang jauh lebih berharga
Puisi yang dibuat belum cukup mengatakan
Lembaran kulit tersusun
Tiada yang sanggup mengungkapkan
Lalu dimana negri tanpa jalan?
Kemana ibu bapak?
Tak ada yang bisa menyelesaikan
Hanya air bening yang paham

Butiran debu berkhianat
Limbah hati yang kian membusuk
Air keruh jadi kehidupan malam

Adakah angin sudah tak peduli?
Tuhan masih berusaha

Dan kini angin telah kembali
Bukannya tak peduli
Hanya saja debu yang tak kunjung berhenti

Tuhan tak pernah bersedih
Tuhan selalu tersenyum
Dibalik bahasanya yang sederhana
Indah tak terkira
Bersembunyi di balik pintu surga
Karna kini ,
Tuhan sedang terluka



Niken

Perahuku di Laut Misik

Cahaya bulan bersinar persik
Naungi langit malam sutra berbisik
Perahuku berlayar di laut misik
Tanpa dayung dan alam mengusik

Lumbung padi yang tak ditumbuk
Serambipun tak pernah ada diketuk
Selaksa kasih yang hilang dalam peluk
Ditinggalkan, aku hidup dalam suntuk

Hilang sudah kristal sang bunda
Musnahlah itu bapak ksatria
Tak digubris seorang dimana
Aku terlunta dalam sengsara

Bayangan bulan sampai puncaknya
Inilah akhir hidup merana
Tak lagi dihina sejuta mata
Cukup pagi yang membalas sapa


Niken

Bung Liar yang Terbakar

Jendela bening menyalurkan suara angin
Lentikkan jari mahir memutar kotak bermain
Cermin di sini sudah retak ribuan kali
Dinding di sini, tak lagi bersedih hati

Bunga liar di ujung jalan,
Sangat tegar menghadapi siksaan
Meski perih disapa kawan jalanan
Tetap menjawab dengan salam sapaan

Cerita ini masih bisa diakhiri
Kisah ini tak pernah dimulai
Hujan menembus bumi adalah bapak angkatnya
Mentari sepanjang hari, adalah ibu kandungnya

Mataku di malam ini, meminjam sedikit kehormatan ayahnya
Cintaku pagi ini, tak secerah tawa ibunya
Keraguan mata hati, tak bermula di buritan
Biarkan dia beristirahat hari ini,

Bunga liar yang terbakar hari


Niken

Kiriman Bunga dari Neraka

Matahari meninggikan kelopaknya
Surya menerbangkan sari-sarinya
Hinggap di pohon tiada berhentinya
Menggeliatkan badan tanda memulai pagi harinya

Jujur, bangun dari yang berdusta
Menceritakan segala peristiwa kita
Bintang – bintang tak lagi bertanya
Dari mana asalnya kiriman bunga

Pangeran neraka duduk santai di bawah lekuk laut mendidih
Setia menanti kekasih tanpa air muka bersedih
Buatkan puisi dengan tinta luka perih
Bukti cintanya pada sang kekasih

Di cermin sana, alam indah setia bercerita
Kilatan pedih ikut terbawa serta
Karna merahnya kiriman bunga dari neraka


Niken

Karena Besok Kita Tak Lagi Punya Cerita

Kerukan pasir menjejakkan kaki seiring rumput mulai berdiri
Senja menampik sore hari
Haruskah kita terus berlari?
Menembus waktu sang matahari?

Penyair jatuhkan tongkatnya ke air merah
Permata memperlihatkan singkatnya sejarah
Teman – teman masa kecilku yang tertawa tanpa dosa
Berbaring di bawah arakan awan yang berjalan melewati masa

Bulan bergaun indah di malam hari
Mentari berlindung anggun di bawah hujan siang hari
Teman-teman kecilku mengangkat nyawa dengan petikkan harpa
Sambungkan alam bermain bersamaku di sudut hampa
Matikan api panas dari kiriman untuk yang tak berdosa

Hari ini, kalian banyak bercerita
Hari ini, kalian lebih banyak tertawa
Namun hari ini, aku banyak mendengar
Tentang harapan yang tak tersampaikan

Teman-temanku, hidup untuk hari ini
Tak perlu esok yang pasti
Karna bahagianya ada di sini
Benih bunga yang selalu menyentuh hati

Hari ini, temanku bermain seharian
Hari ini, temanku berbicara perumpamaan
Tak perlu esok yang pasti
Lagi pula, hari akan terus berganti

Hari ini, aku datang ke sekolah
Teman-temanku bercengkrama dalam tema antah-berantah
Aku berlari tengadah pada tetuah
Yang siap memelukku ramah

Hari ini, aku tak lagi dengar hiruk-pikuk suara harpa
Hari ini, aku tak lagi lihat arakan awan yang membentuk alur cahaya
Kini bayangan hitam melekat di pelupuk mata
Sikapi api yang makin panas membara

Tugu guru dan murid di seberang sana,

Berdiri kokoh untuk sepanjang masa
Kebebasan dari kiriman untuk yang tak berdosa
Karna besok, kita tak lagi punya cerita
 
 
 
Niken

Selasa, 19 Oktober 2010

heyy. I'm back with more GJ posting. oya.. sebelum mulai nulis nih posting, ada pembicaraan yang terjadi antara gue, dan ayah.

G : gue
A : Ayah

G : sekarang tgl berapa, yah??
A : Bakso

gak nyambung!!!!!!.. oke, gue tau. Soalnya daritadi, tuh kita ngebahas soal bakso. Bokap gue pengen dibeliin bakso. Tapi... woyy!! jalannya gelap gelaa!!! udah tau gue takut gelap. Mana jauh lagi (sebenernya sih enggak. cuma males gelapnya itu, lho). MALESS..........

wokeyy..... lanjut. Yep! gue mau nge-post about this day. start from pelajaran kesatu ampe pelajaran terakhir yang paling bontot.

Pelajaran 1)

apaan,ya? aduh.. penyakit pikun gue kambuh. Pelajaran 1 apaan, ya? oiyoo. EKONOMI!!. hih.. bt banget!! mending belajar MTK aja. ntar, kan ulangan.... -___-.oya, guru ekonominya, Pak Taufiq tuh, lagi sakit..
Jadi, beliau absen untuk sementara.

padahal dalem hati anak2.. udah pada bersyukur tuh, mereka gak kena pelajaran eko yang nge-BT-in. parbet, kan? gue sih biasa aja. Gile lo orang sakit di aminin (saya orang alim). nah, tadi tuh kita udah pada nyantai, kan... guru gak masuk,gak belajar = Free TIME........ asik nyantai dulu kita.. haha

eh, berapa menit kemudian dateng tuh guru PL (atau apaa gitu namannya). Jadi kayak guru pengganti gitu. masa' kita disuruh ngerjain Bab 2, ttg Perdagangan Internasional??? WTH?? mana soalnya banyak!! 10 soal woyy!!! okeh, itu dikit. Tapi bagi orang yang terlalu malas untuk ngerjain ekonomi, apalagi disaat yang gak pas begini (lagi belajar matik), soal tuh berasa 100 X lipat (lebe').

hahaha udahlah.... mending gue kerja kelompok aja sekelas ngerjainnya.. hahahah. orang gak niat dasar (jangan ditiru)

well, lanjut ke pelajaran ke-2


Pelajaran 2)

ini sih pelajaran gampang diinget. Tapi, materinya.. idiiihh.. ya, itulah KJ alias Ketrampilan Jasa.

ya,karena kelas eko ama KJ disatuin, jadi kita gak moving class. Nah, pas kita lagi "parti-parti" selesai pelajar eko, ehh... tiba-tiba tamu tak diundang itu datang.

jeng..jeng..jeng..jeng..........

"asallamu"alaikum!!" sapanya

kita pun jawab, "wa'alaikumsallam!"

ya, itulah dia, guru KJ kita!!!!! BU ELIN!!! yyeee   *prok-prok-prok

Materi kali ini SUSAH.......... gue gak ngerti. tapi, berhubung gak boleh pake kata negative di kosa kata kita, jadi gue bilangnya, gue "cukup" ngerti aja, dah.

ya, kita diperkenalkan dengan NERACA LAJUR PERUSAHAAN DAGANG!!!! GREAT!!!!! Oh MY.. -,-
oke.. untung baru dijelasin perbedaannya aja sama NL Perusahaan jasa. Insya allah bisa lah, kalo baca buku.

hoke... lanjut ke pelajaran ke-3


Pelajaran 3)

Fisika. HAHAHAHA gatau kenapa nih.. bahagia aja pas pelajaran ini. terasa enteng dah langkah pas masuk keruang fisika *EAEA.... hhaahah. Dan bener aja.. gue dapet lagi 7 sarus tuh disana.. aseekkk..... pelajarannya juga lumayan gampang. (iyalah cuma suruh baca buku, terus sarrus party)...

oya, ada yang seru pas pelajaran fisika!

Tadi kan si Ganen izin ke toilet ama Pak Mus, guru fisika. Eh,taunya 10 menit kagak balik2. eh, taunya die ketauan lagi bertransaksi singkong pedes di kantin!! BWAHAHAHAH ketua kelas payah.. :PP (sori, nen)


Terus, dia pake bawa2 minuman yang dia beli dari kantin, dia selundupin di dalem bajunya!! bayangin woy! di dalem bajunya!! hahahaha ngakak gue bayanginnya. kayak gak ada tempat laen aja. Lagian pake beli minum pas pelajaran, sih. :PP  Terus ketauan ama Pak Mus. eh,, disuruh push up 2 seri. terus, dia push up 2 seri tanpa jeda! giel, salut gue. Eh, pas udah selesai push up, dia nengok ke Pak Mus. terus bilang," 2 seri aja, pak?". cee, ilaahh............. sombse die.. hahhaa..


yah.. begitulah.. kita lanjutkan ke pelajaran ke 4.


Pelajaran 4)

yoa. Apalagi kalau bukan MTK!!. Oh great! ulangan STATISTIKA. well, sebenernya gue udah siap sih. yah... hasil belajar tadi paginya. hahaha. ya, mulailah kita dibagikan kertas soalnya. hahah gampil..

gue ngerjain..

no.1? KECIL..........
no.2? Ah, gaada yang susahan apa *eaea

No.3? yah.. ini mah bisa..

No.4? gue ngerjain setengah jalan. udah serius banget....

deg..deg..deg...

eh,eh.. ini gimana? kok gak ada jawabannya??
Ah, tinggalin dulu deh...

No.5? Mampus! gak ketemu jawabannya, gue! ih..  gimana, sih..?? inikan, gini, terus.....

Lewatin ah!

No.6... eh.. soal ini.. caranya gini bukan, sih? *gue ngelirik kertasnya temen sebelah gue. Sial. gak dapet.

Yah, elah..... lewatin lagi lah

hmmphh.. 2 soal lagi!

No.7, yah.. ketemunya ganjil! gimana, nih?. gue lirik dah tuh kertasnya temen sebelah gue.. hahak.. ohh.. ditambah 1, terus dibagi 2... hoke..

HAH.. jawabannya ketemu....

No.8? gampang....


Yah... tinggal No. 5 ama 6......

gue cek lagi tuh no.5. ASTAGFIR!!!!!!!!!!! gue cuma salah satu angka, coy!! masa 24+8, gue jawab 42?? rumus dari mana, tuh??!! CERDAS! tapi kolom jawabannya udah gue urek-urek gitu...  yaelah.. terpaksa dah gue tulis ulang rumusnya yang panjaaaaaang gak ketulungan, di bagian belakang lembar soal. -,-

No.6?

Gue nulis di kertas : No. 6 caranya gimana?
temen gue               : *blablabla..... di nulis gitu

HAKHAK....... ternyata cara gue bener, coy!! alhamdulillah........... hehehehe

ulangan MTK?? SUKSES!! wuhuu.. tinggal tunggu bagi hasill hhahh puas, gue.


Nah, ini pelajaran ke5


Pelajaran 5)

TIK!! hahah ini mah cuma presentasi doanggss. Untung sebelum UHBT gue udah presentasi. Jadilah, gue lepas dari tugas!!! hahahahhaah

Nah, sebagian anak yang belom presentasi, presentasi hr ini. Tapi ada beberapa anak yang gak bawa presentasinya, atau preentasinya gak ada di cd. (kasian bgt). Mereka kea dihukum gt...

Nah, karena waktu masih nyisa sekitar sejam, maka, FREE TIME!!! hahaahaha
asekasek

yuhuuu internet nyala coy.. *tumben. biasanya di-disconnect ama Pak Budi. hiihihih langsung deh tuh gue ama temen buka omegle, dan ber-chat ria.... hahahha\\


hhhh.. begitulah pelajaran hari ini..........


oya, hari ini, ketua angkatan SCAVOLENDRA TALVOREIGHT, ulang tahun!!!!!!! HAPPY BIRTHDAY yang ke 15, BAYU!! WISH YOU ALL THE BEST!!.


jadi, kita disuruh nunggu di dpn ruang BK. Terus, pas Bayu keluar, kita langsung teriak2 nyanyiin lagu Happy Birthday buat Bayu!!! hahahahaah terus tanpa gue duga, ternyata ada acara potong kue!! hahahaha asekkk... (makan mulu, nih pikirannya). terus, kue pertamanya Bayu, dia kasih ke Ara.. yey.. disuapin, coy..*uhuy!!


haaha, gue dapet, dong kuenya.. enak bet, dah.. mesen di Harvest!! hahah


terus kita tanda tangan kaen HB-nya Bayu. Abis itu, gue pulang deh.. hhahaha singkat banget yak?? iya! tapi BERKESAN BANGET!!!


hahaha udah, ya...makasih banyak udah baca postingan ini.thanks.... ^_^

Keep reading,



Niken

Senin, 18 Oktober 2010

Horror Story - Petualangan Tengah Malam-

“Haruskah kita ke tempat ini? Menjijikkan (mungkin lebih tepat menakutkan. Hmm, tak apalah. Jangan sampai Sam tahu) sekali, sih! Yack. Sudah, aku mau pulang” Kataku kesal

“Bilang saja, kau takut, kan?” Ejek Sam meledakkan amarahku

“Hei! Jaga mulutmu!” Ukh, lumpur pekat menempel di celana jeans kesayanganku. Bokongku masih sakit gara-gara terjatuh di kubangan lumpur, tadi. Licin.

“Ya, ya” Ujar Sam. “ Hei Sue, kita sampai! Ini dia, kupersembahkan, Istana Setan, Mud House!”

Aku terpana (bukan karena terpesona). Aku tak bisa membayangkan aku berdiri di sini. Di hadapan rumah setan raksasa. Seluruh badanku gemetaran. Betapa megah rumah ini. Namun sayang, sudah tak ditinggali sejak puluhan tahun yang lalu. Mmm, beberapa dindingnya retak dan dipenuhi tanaman rambat yang mengerikan.

“S..sss..am, kau yakin?” Tanyaku ragu

“Oh, ayolah Sue, biasa saja. Tenang, aku akan menjagamu” Balas Sam sok berani

“Aku tak yakin” sahutku

Kamipun mulai memasuki rumah tak berpenghuni itu. Dan, pengalaman kamipun dimulai. Mungkin tidak terlalu menyenangkan. Yah, baca saja. Semoga bisa tidur nyenyak nanti malam. Selamat membaca!


......


Kami bergerak perlahan. Aku mengintil di belakang Sam. Sial, aku merinding.

“Hiii... disini banyak sarang laba-laba!” Aku sibuk mengibaskan sarang laba-laba besar diatas kepalaku.

“Bisakah, kau lebih tenang, Sue?. Kalau kau terus begini, kita tidak akan mendapatkan lilin itu. Tenanglah sedikit!” Ini kelima kalinya Sam mengingatkanku. Aku mendongkol. Apa urusanmu? Pikirku. Hmm, kami sampai diruang tengah. Seperti yang kuduga, cukup megah. Setidaknya, ruang ini bisa menampung 200 orang. Bisa jadi. Siapa tahu?

“Hueek.. di sini pengap Sam! Aku tidak bisa bernapas dengan benar!”

“Jangan berlebihan Sue. Di sini biasa saja. Kau aneh!” Sam bersungut

“Kau tidak bisa merasakan? Aneh, kupikir kau makhluk tanpa kulit.” Sahutku

“Hei! Kau ini seperti anak mama saja. Kau merinding karna takut. Dasar penakut” Sam naik darah

“Kau juga penakut, Sam. Camkan itu. Bahkan lebih penakut. Kau sok berani.” Kataku.
Sam diam saja. Sepertinya dia sedang ‘membaca’ rumah ini. Yah, kau tahu, hal-hal berbau mistik yang hanya dilakukan oleh orang bodoh. Sam memang maniak dengan hal-hal berbau mistis. Orang aneh. Siapa pula yang mau berurusan dengan makhluk tanpa bayangan yang melayang-layang di atap??


..................



“Cepat, Sam! Cepat!. Aku tidak mau orang aneh itu...” kata-kataku terhenti. Greek! Gretaakk!! Suara langkan tangga yang hancur semakin membuatku ngeri.

“Aaa... cepat Sam! Lari lebih cepat!” Pekikku

“Iya, aku tahu!” teriak Sam marah bercampur takut.

Secepat kilat aku berlari menuruni anak tangga lantai dua rumah tua ini. Gelap, benar-benar gelap. Aku sendiri tak dapat melihat kakiku dan anak tangga dibawahku. Langkan tangga yang masih utuh, satu-satunya pemandu jalan untuk mengarahkan kami, terus turun.

Sret.. buuk!! Aduh, sial! Aku terpeleset lagi. Ini kedua belas kalinya aku terpeleset. Menyebalkan. Lumut-lumut di sini nyaris berhasil menenggelamkan seluruh sepatuku. SEPATU BARUKU!. “Licin sekali, sih” bentakku. Sekarang warnanya pasti jadi tak karuan. Dari putuh mulus, menjadi hijau lumut bercampur lumpur yang menjijikkan. Sam masih mendingan. Dia pakai sepatu dad yang lama dan sudah kekecilan. Sial. Kali ini dia benar-benar beruntung. Awas, kau.

“Ayo cepat berdiri, Sue! makhluk itu semakin dekat!” Bisik Sam di telingaku. Dia menyodorkan tangannya. Menawarkan bantuan. ‘kalau begini, dia baik juga’ batinku. Dengan sigap kuraih tangannya. Dan berdiri tegak. Di antara kami, tidak ada yang saling mengejek. Lebih tepatnya, karna kami diselimuti kengerian dan ketegangan luar biasa dalam perasaan kami. Tolong – menolong , memang satu-satunya cara agar kami bisa selamat dan keluar dari rumah tua ini.

Sam berlari dibelakangku. Air mukanya jauh terlihat lebih ketakutan dibanding aku. Kalau saja suasananya bukan seperti sekarang ini, aku pasti bakal tertawa terpingkal-pingkal melihat wajah pucat Sam yang nyaris terlihat seperti orang mati. “Hahaha... senterku berhasil menangkap wajahmu, Sam. Dan kau kelihatan konyol. Lain kali aku bakal tertawa”. Senang sekali aku saat menemukan senterku menyala kembali dari ‘kematian’ sesaatnya yang menjengkelkan dan membuatku terus menghujat.

Srakk!!... Bukk.. suara menegakkan bulu roma itu, berasal dari wanita angker berkapak. Makin dekat!.

“Aduh Sue, kita bakal terkejar!” pekik Sam

“Ayolah, kau kan atlet marathon, berlari secepat mungkin dan kita akan selamat!” sahutku berusaha mencairkan suasana.

“Kau sangat menjengkelkan, Sue. Kau tahu aku ikut lomba itu karna ada ‘lowongan’ saja, kan. Kalau Eddie tidak jatuh sakit, aku tidak akan ikut. Begitupun timku kalah karna aku terlalu lamban berlari. Kau benar-benar menyebalkan!” Balas Sam

Aku hanya menahan tawa. Geli sekali melihat Sam yang kelelahan berlari, sampai di garis finish, jadi yang terakhir. Wajahnya itu, menggelikan sekali. Keluar dari pikiran itu, batinku terus bergejolak, aduh, kapan tangga ini akan berkhir? aku mulai putus asa. Sementara itu, kaki kami sudah mati rasa berlari mencari pintu keluar.

“Dimana, sih pintunya? Aku sudah capek, nih!” tanya Sam juga sudah putus asa

“Sebentar lagi, ayo!” sahutku

“Dari tadi kerjamu hanya bilang ‘sebentar lagi, sebetar lagi’ tapi kita tak sampai-sampai. Aku lelah!” kata Sam.Aku tidak membalas. Aku memang tidak tahu pasti kapan kami akan menemukan pintu itu. Rupanya, wanita itu semakin bernafsu mengejar kami. Girang sekali, dia mengibaskan kapaknya ke kiri dan ke kanan. Menghancurkan apa saja yang ada di sekelilingnya.

“Kalian tidak akan lolos dariku!” teriak wanita itu marah

“Tidak! kau yang tidak bisa mengejar kami! tidak mungkin! ayo cepat Sue, kita harus bergegas keluar dari sini” kata Sam.Sial! rutukku. Benar-benar sial. Kalau saja bukan karna Mrs. Joanna. Kalau saja bukan karna pertaruhan itu. Kalau saja!. Kalau saja!

***

Kamis kemarin di sekolah, Mrs. Joanna, wali kelas kami, berinisiatif mengadakan uji nyali ’kecil-kecilan’ untuk menyambut Hallowen. Ya, hanya kelas kami saja. Sejujurnya, aku benci Hallowen. Itu hanya pesta konyol anak-anak kecil. Tapi, lagi-lagi hari itu aku tertimpa sial. Sial yang bertubi-tubi. Mulai dari terlambat masuk sekolah, di kelas –selama jam pelajaran Mr. Albert – aku tertidur dan dihukum habis-habisan, jatah makan siangku berserakan di lantai kantin, dan kali ini, Mrs. Joanna yang memulai. Tahu sendiri, bagaimana kepalanya bakal meledak dan menumpahkan segala isi otaknya kalau aku sampai tidak ikut kegiatan ‘bodoh’ ini. Aku tidak mau diskors 2 minggu lagi, gara-gara membantahnya. Begitu saja, mom sudah marah besar. Aku tidak boleh keluar rumah. Mengaktifkan komputer, apalagi membuka internet. Tidak boleh nonton TV, mendengarkan musik. Rumah macam apa itu... Jadi, aku benar-benar terpenjara dalam rumahku sendiri. Bagus!

***


Dan hari itu, kami memulai pertaruhan. Sederhana saja. Sebuah spidol akan diputar di tengah-tengah lingkaran murid, dan orang yang tertunjuk spidol ‘sialan’ itulah yang bakal melakukan uji nyali di rumah tua yang angker. Satu perempuan, dan satu laki-laki. Bagi siapa yang berhasil menyelesaikan pertaruhannya, akan mendapat 2 voucher gratis makan sepuasnya di kantin selama 2 bulan. Mereka harus mengambil satu batang lilin yang terletak di dalam salah satu kamar di lantai teratas rumah angker itu. Namun, aku terlanjur mengutuk hari itu. Dan dia menambah kesialanku. Aku dipasangkan dengan Sam, adik kembarku!. Oh, Tuhan ‘indahnya’ hari ini. Umur kami terpaut 4 bulan. Dan aku ‘agak’ membencinya.

***

Tahu kenapa?. Waktu itu, aku ingin membuat lelucon april mop padanya. Saat itu aku berumur 5 tahun. Aku iseng mengatakan pada Sam bahwa aku mendapat surat teguran dari Mrs.Paula, wali kelas Sam saat kami duduk di Taman Kanak-kanak , untuknya. Aku hanya disuruh menyampaikan. Dan aku bilang, bahwa beliau menunggu Sam dirumahnya. Sam ingin menangis ketika itu. Dia tahu Mrs. Paula guru yang galak. Dan dia sudah beberapakali melalaikan tugas dari beliau. Aku ingin sekali tertawa melihat Sam menangis. Namun aku berusaha menahannya dengan menggigit bibir bawahku. Sam dengan segera mengayuh sepedanya menuju rumah Mrs.Paula. selepas ia pergi, aku tertawa cikikikan. Berguling-guling di lantai sampai mengeluarkan air mata. Mengapa Sam begitu bodoh?. Namun, tak lama, Sam kembali dengan muka garang. Dia memukuliku dengan sandalnya. Akupun mengaduh dan menceritakan ideku itu. Di akhir kalimatku, aku dengan santai berkata, “Aku tidak salah, kan Sam? Ayolah, inikan april mop!. Kau saja yang tidak jeli melihat tanggalan. Lagi pula bukan salahku kalau kau begitu bodoh dan percaya pada semua perkataanku ”. Tanpa diduga, dia menangis. Menangis keras-keras. Kupikir, dia sengaja melakukannya agar dad dan mom tahu dan menghampiri kami. Dasar licik!. Telingaku sampai sakit dibuatnya. Dia mengadu pada mom dan dad. Dasar pengadu. Jadi, malam itu, aku dimarahi oleh dad. Sebenarnya, bukan memarahi. Hanya menegur dan menasihati. Tapi nadanya membuatku jengkel. Aku benci Sam. Pengadu.

Dan sejak saat itu, Sam bagai dirasuki hantu yang membuatnya membalas semua tindakanku dulu. Berlebihan malah. Dia pernah menyembunyikan tugas sekolahku. Dan tugas itu telah lewat dari tenggat waktunya. Padahal, hari itu adalah hari terakhir aku di beri kesempatan untuk menyelesaikannya. Jadilah, aku mendapat nilai nol pada tugas itu. Sam juga pernah memasukkan kadal dan ular sungguhan ke dalam tasku. Tentu bukan ular berbisa. Tapi cukup membuatku takut dan muak dengan Sam. Dan yang paling parah, dia nyaris menghabisi nyawaku. Sebenarnya, maksudnya, dia ingin mengerjaiku dengan membuat jebakan-jebakan konyol saat kami berjurit malam, di hutan. Dia memakai kain putih panjang supaya terlihat seperti hantu dan membawa-bawa pisau yang tanpa dia sadari, itu adalah pisau sungguhan. Orang yang konyol. Ketika aku berjalan masuk ke hutan, dia menodongkan pisaunya ke leherku dan membesetnya. Aku langsung menghindar. Karna, kalau tidak dia akan terus menekan pisau itu ke dalam leherku dan aku akan mati. Sialnya, kakiku terantuk batu dan aku jatuh terguling ke belakang. Kepalaku sangat pusing. Keterlaluan. Aku langsung mengaduh karna leherku berdarah dan badanku sakit semua. Dia sendiri langsung terkejut dan meminta maaf. Dia membopongku ke tenda darurat. Dasar menyebalkan! “Kau hampir membunuhku, tahu!” Bentakku. Dia hanya diam dan menundukkan kepala. “Ma..maaf..” katanya kemudian. Dasar menyebalkan!. Dan mulai saat itu aku jadi ‘agak’ membencinya.

***


“Itu pintu keluar Sue! Itu pintu keluar” teriak Sam girang membuyarkan lamunan sesaatku.

“Bagus ayo!” begitu sampai di depan pintu itu dan ingin membuka kenopnya, sekali lagi wanita itu mengayunkan kapaknya. “Cepat, Sam!” Sam menarik kenopnya yang sudah berkarat. Sepertinya sudah puluhan tahun tidak ditempati. “Aneh! dia tidak mau berputar!” kata Sam. “Apa? Sini biar kucoba!”. Aku mengerahkan seluruh tenaga memutar kenopnya. Tetap tidak mau!. Dan ketika itu kami baru sadar. ”Ki....ki...Kita terkunci.... Kita terkunci di dalam sini!” kataku nyaris tak berdaya. Kami sangat gentar menantikan kedatangan wanita itu. Dan menunggu kematian kami. Namun, seketika aku ingat kata-kata Mrs. Joanna di akhir pertaruhan. Aku tersentak “Kertas itu, Sam! Kertasnya! Kertasnya!” . Sam mengernyitkan dahi. “Kertas? Kertas apa?”. Aku sudah tahu. Sam tak mungkin paham dengan kata-kataku. Bukan karna dia dungu atau semacamnya. Tapi, karna penjelasan Mrs. Joanna di akhir pertaruhan begitu pelan. Dia sendiri asik membicarakan konser musik rock minggu depan dengan temannya. Aku tidak terlalu peduli. Namun aku mendengarkan Mrs. Joanna dengan cukup jeli. Bahkan sangat jeli. “Disekitar sini ada secarik kertas berisi petunjuk untuk keluar dari rumah ini! cepat cari. Kertas itu tertempel pada dinding di sekitar sini” kataku pada Sam. Sam masih bingung namun ia dapat menangkap semua perkataanku dengan amat jelas. Dan dia langsung bangkit mencari kertas petunjuk itu. “Ruangan ini berbentuk persegi. Kau mencari di sisi sebelah sana, dan aku di sebelah sini. Kita harus cepat Sam.” Aku mengarahkan lampu senter ke tempat-tempat yang dituju. Sam langsung bergerak. Cukup gesit. Sebenarnya, saat itu aku merasa ada yang agak aneh. Sebab, suara-suara berisik dari makhluk itu sudah tak terdengar. Agak ganjil, memang. Tapi aku sempat bersyukur. Tak butuh waktu lama untuk mencari. “Ketemu!” Sahut Sam. “Bagus! Mana?”. Sam mengoper kertas itu padaku. Dan kami langsung membacanya dalam cahaya lampu senter. Lumayan jelas. Meski kami harus memicingkan mata untuk membacanya. Disitu tertulis.

"Pada bulan biru merah, tersihir cahaya hitam. Dua yang jadi satu. Saling bertemu.
Pada dinding-dinding kelabu. Dalam cahaya yang tak dapat menembus waktu. Terlalu lambat. Sang pangeran pias, masih tetap menunggu. Dalam cahaya yang tak dapat ditembus waktu. Pada bulan biru merah, tersihir cahaya hitam. Dua yang jadi satu. Saling bertemu.”


Sial! Ini teka-teki!”. Aku mulai panik lagi. Aku tahu kami berdua tidak ahli dalam memecahkan teka-teki. Apalagi bikinan Mrs. Joanna. Aku baru sadar Sam sudah sangat pucat. Namun ia masih saja berusaha memecahkan teka-teki itu. “Pada bulan biru merah..? kau tahu artinya, Sue?” Tanya Sam. “Mm..mm..?” Aku menggeleng. “Terlalu sulit. Aku tak dapat mengerti satu katapun” Aku sudah sangat pasrah. “Sudahlah, kita tak mungkin bisa keluar dari sini. Dengar, sekarang sudah pukul 1 dini hari. Kita tunggu sampai pagi. Mungkin Mrs. Joanna akan datang dan membukakan pintu untuk kita.” Kataku pada Sam berusaha menenangkan pikirannya. Lama kami memikirkan teka-teki itu. Sam yang lelah menyandarkan diri di sudut ruangan. Kraang.. Klontangg!!! Sam yang kaget, sontak menghindar dan menjauh. “A..a..ad..d..ada sesuatu disana!” Dia menunjuk sudut dinding itu. Sam ketakutan dan mendekat padaku.”A..aa.aa..pa itu?” tanyanya tergagap. Aku memberanikan diri melangkah mendekat. Mengayunkan senterku. “Sue! Jangan! Mungkin saja itu jebakan! kau tahu, Mrs. Joanna orang yang sangat iseng. Atau mungkin, itu mayat pemilik rumah ini yang sudah membusuk!” bisik Sam. Jujur, itu membuatku merinding. Sam paling ahli soal menakut-nakuti orang. Tapi, dia sendiri juga ketakutan. Namun aku berusaha untuk tidak telalu menghiraukannya. Dan ketika cahaya senterku menangkap siluetnya, aku menjerit tertahan. “Se..se..bu..buah kapak!” bissikku pada Sam. Sam, lagi, mengernyitkan dahi. “Untuk apa kapak di tempat seperti ini?” tanyanya. Pikiranku medadak sadar. “Ini kapak, Sam! Ini kapak! cepat angkat dan kita hancurkan pintu itu!” Kataku lega. Sam juga mulai kembali pada pikirannya. Ia mengerti. Dengan segera, ia mengambil kapak itu dan memukulkannya ke pintu beberapa kali hingga pintunya hancur dan bolong. “Ayo, cepat! Kita keluar dari rumah ini!” Sam menarik tanganku. Aku berlari di belakangnya. Kami menyusuri jalan ditngah rawa-rawa. Meninggalkan rumah itu dibelakang kami. Dan seketika aku sadar akan sesuatu. Sam menggenggamku sangat erat. Tapi, genggaman tangannya, bukan seperti biasanya. Agak aneh. Aku memanggil Sam perlahan. “Sam?” kataku lirih. Sam memalingkan wajahnya padaku perlahan sambil tersenyum lebar. Aku terlonjak dan tak sadarkan diri.



“Pada bulan biru merah, tersihir cahaya hitam. Dua yang jadi satu. Saling bertemu.
Pada dinding-dinding kelabu. Dalam cahaya yang tak dapat menembus waktu. Terlalu lambat. Sang pangeran pias, masih tetap menunggu. Dalam cahaya yang tak dapat ditembus waktu.
Pada bulan biru merah, tersihir cahaya hitam. Dua yang jadi satu. Saling bertemu.”






Maaf GJ............ terimakasih sudah membaca,



Niken

Hari Senen, 18 Oktober 2010

Ya... terinspirasi dari blognya si AGASSI, yang mana merupakan admin dari http://www.agassi-jayus.blogspot.com/ (AA-Gym -bener/salah tuh tulisannya??-style), gue juga mo nge-post tentang hari Senen. Tapi versi gue..

HARI SENEN!!! bzt dah..... masa' sejarah diganti FISIKA!!!!!!! hadoohh..mana tuh pelajaran gue paling sering remed!. Udah gitu nge-bahas soal energi listrik segala! untung gue ngerti.. (iya, lah. masa' mau bego mulu). HAHAHA dapet dah tuh 5 sarrus. nah, gue ceritain dari awal dulu ya.. (mending seru, hari ini). Tapi, gak papah, lah.. dari pada nih blog nyampah lagi, kayak blog gue yang atu itu,tuh..

pelajaran 1)

Agama. ini sih salah satu pelajaran kesukaan gue. jadi gak susah2 amat ngikutinnya. Mana yang ngajar guru lawak *ups.. ya, PAK KUNCORO!!. Beliau kalo ngajar tuh super kocak. style-nya kayak pemain pantomim (atau pantonim?) gitu... terus kalo ada yang incoming (tidur di kelas) apalagi ampe ngeces...... beuh... kiamat dah dunia. Meriam bisa-bisa jatoh mendadak di kelas agama (sori lebe'). oya, ngemeng-ngemeng soal kiamat, akhir2 ini lagi ngbahas soal itu.. ngeri dah kalo nginget2 kiamat. Mana tanda-tandanya udah muncul sebagian, pula... hii//

oke coy.. pelajaran 2

pelajaran 2)

Matematika. yep.. . materi kali ini.. gampil. bikin diagram batang, yang datanya udah dikasih teu. Yah, dengan sombongnya, gue langsung aja ngerjain. Kagakbanyak cingcong, kagak banyak tanya.. WESS... gue selesai pertama!! langsung aja noh, gue bangkit dari kursi, jalan ke depan meja guru. dan, ini lah yang terjadi

G=Gue
B=Bapakee

G = nih, pak! selesai!! -ucap gue dengan sombongnya-
B = mana coba saya periksa.

set,set,set..

B = gimana kamu ngerjainnya?? ini salah!!

jeng jeng jeng jeng...

G = Haa?? salah?? saya diajarin di SD gitu kok pak! -gue mencoba berkilah *ea-
B = Kalo gitu kamu balik ke SD sana..

Jlebb.....
Nancep banget, pak...-______-

G = emang gimana??

dan mulailah pak Nurdin menjelaskan gue yang udah nge-sok itu. gile, coy! peraturan bikin diagramnya beda -dikit doang, sih.. apa guenya yang emang,, oon?-. yah.. begitulah dan seterusnya,dan seterusnya.. gue gondok ndiri udah nge-sok begete!!! ciao.....

tarik, mangg.. pelajaran ke-3


pelajaran 3

Biologi. bzt, dah.. ni pelajaran kacau beudh (alay lagi). Inilah, yang terjadi kawan:

G = guru
c1 = cowok 1
c2 = cowok 2

G = oke anak-anak... hari ini kita belajar tentang organ reproduksi manusia, ya!!

yah.. namanya juga udah dasarnya pikiran bokep, kali ya?? anak2 cowok tuh pada napsu2 amat, dah..

G = kelas kalian udah dikasih gambar belom ya?
Gue = belom bu...
c1 = belom bu
anak2 = BELOM BU!!! -serius pada semangat, kalo belajar gini. gue sih gak napsu tuh.. ngantuk gila kemaren tidur malem banget-.

G = iya, ya. tapi ibu gak sempet ngasih gambarnya.. langsung nonton aja ya??
anak2 = IYA bu!!
1 = iya bu
2 = gpp, bu! biar lebih PAHAM!!

paham apanya -_______-

G = oke, ibu tinggal 30 menit, ya.. bisa kan kalian jaga ketertiban, kan...

bzt, dah.. 30 menit ditinggalin tanpa pengawasan sambil nonton harun yahya (untung harun yahya!! masih ada unsur2 keagamaannya...) ttg reproduksi manusia.. -__-.
tanpa bimbingan orang dewasa... alhasil, bisa kalian tebak sendiri.

ada yang lempar2an kaos kaki bau busuk gitu. SERIUS bau banget. Bikin muntah dah! dekil gitu, bikin pala puyang eneg.. kaos kaki jaman mana, tuh. buluk gitu...... -_-

ya begitulah.... yang perhatiin filmnya juga bukan ngambil intisari pelajaran malah pikirannya ngambang kemanaaaaa tau.

hoke.. jangan dilanjutkan. Mari ke pelajaran berikutnya...

Pelajaran 4

Fisika. Yah, cuma belajar energi listrik doang tuh. Nothing special. yang jelas, gue dapet 5 sarus disitu. udah, gitu, pulang....!!!!!!!!!!


yah, itulah yang terjadi selama sehari ini. pulangnya gue ruang guru bentar nyanyain ttg lomba yang diadain di TARNUS. lomba ttg mata pelajaran UAN gitu.. mudah2an, deh gue bisa juara. AMIN,AMIN, YA ALLAH!!


oke.. maaf kalo posting ini gak jelas. bikin mood rusak dan sebagainya,dan sebagainya....

Terima kasih telah membaca :))

Keep reading,


Niken

Blog Baru, Nuansa Baru!

Ya.. ini adalah postingan pertama gue. sebelumnya, gue juga punya blog.. tapi sayang ancur beudh..(sori alay). Ya, jadi itu tuh blog wajib yang isinya harus tentang sastra gudude.... dan, yah.. dengan tumpukan belek dan beleran ingus (sori lebay) yang cukup kering, maka jadilah
http://www.nikengirlbahasa.blogspot.com/ .

Isi tuh blog boring beudh dah.... gue aja eneg bacanya. gajelas gitu lho. Karena bikinnya juga gak niat-niatan. Hahaha yang penting jadi (contoh "sangat" teladan). Makanya, nih.. gue mau buat blog dari awal lagi,, dengan serius (tapi santai-ea-) dan lebih terbuka *uhuy.. :P. Namanya aja ngarang dari manaa. Kok bisa-bisanya ketemu kalimat : niken + girl + bahasa, yang super geje. gue sih ngebayanginnya (harap jangan ditiru di rumah..) "gue itu niken. Yang pasti gue cewek. masa' setengah cewek setengah cowok?bencong dong?? (itu sumpah, gue nyampe mikirin begituan!! polos banget, yak.. padahal mah, akhir-akhirnya ketemu url yang ngaco) terus nih blog buat apaan, yak?? oiya!! buat ngurusin sastra-sastra gitu.." maka lahirlah, nama tersebut. gak ngerti,ya? oke, gue juga.. -,-. auah..

Yeah, sekarang. jaman udah beda.. di jepang aja udah ada mobil tenaga air (lho,, pembahasannya jadi kesitu). Okay, back to the point.... gue harap, kalian enjoy baca blog gue, dan berguna buat pengetahuan kalian! bukan cuma jadi blog buat pembangkit mood kalo gak ada yang bisa dikata-katain :P oya,, kalo ada kitik,saran,curcol,tambahan pelajaran,sate padang, soto betawi, mie ayam, kaleng pepsi, jempol kaki, dll....... harap kirim langsung aja, ke nikenrahadiani@yahoo.com . salam hangat!!


Niken