Cahaya bulan bersinar persik
Naungi langit malam sutra berbisik
Perahuku berlayar di laut misik
Tanpa dayung dan alam mengusik
Lumbung padi yang tak ditumbuk
Serambipun tak pernah ada diketuk
Selaksa kasih yang hilang dalam peluk
Ditinggalkan, aku hidup dalam suntuk
Hilang sudah kristal sang bunda
Musnahlah itu bapak ksatria
Tak digubris seorang dimana
Aku terlunta dalam sengsara
Bayangan bulan sampai puncaknya
Inilah akhir hidup merana
Tak lagi dihina sejuta mata
Cukup pagi yang membalas sapa
Niken
Tidak ada komentar:
Posting Komentar